09 Desember, 2008

Kebanyakan Orang Lebih Siap Untuk Menang Dan Tidak Siap Kalah


Judul Posting diatas saya pikir sangat tepat apabila menggambarkan kondisi Pilkada yang terjadi di Negara kita, yang terakhir adalah Pilkada di propinsi Jawa Timur dengan kemungkinan besar akan terjadi Pemilihan putaran ke Tiga khususnya di Kab. Bangkalan dan Kab. Sampang Madura, kita tak pernah membanyangkan jika dana yang harus di keluarkan sebegitu besarnya, andai saja uang tersebut untuk kepentingan masyarakat Jatim sebagai upaya menanggulangi dampak krisis pastilah sangat antusias masyarakat menyambutnya, tapi itulah yang terjadi demi sebuah Demokrasi apapun harus dilakukan, harapan kita semua siapapun yang terpilih nantinya mudah-mudahan bisa membawa Jawa Timur menjadi lebih baik lagi agar impas dengan biaya yang dikeluarkan.

Sebagian besar karakter dari manusia adalah cenderung mempunyai sifat Siap Menang dan hanya sedikit yang legowo menerima kekalahan ternyata pepatah jawa tentang ” Wani Ngalah Luhur wekasane” ternyata tidak berlaku saat ini yang terjadi dalam msyarakat kita memandang bahwa ” wani Ngalah duwur Rekasane” dengan cara pandang seperti itulah masyarakat saat ini seringkali melakukan segala cara demi sebuah kemenangan, dan ini hampir terjadi di setiap aspek kehidupan, masih cukup segar dalam ingatan kita bahwa beberapa kasus tuntut menuntut hasil pilkada adalah sebuah pemandangan biasa, bahkan seringkali pasangan calon pimpinan kita yang kalah mengerahkan masanya untuk memprotes hasil penghitungan akhir KPU, yang menjadi pertanyaan dalam hati kecil kita semua adalah Benarkah masyarakat kita memang sudah siap berdemokrasi atau mungkin justru Elit politik kita yang tidak siap dalam berdemokrasi.

Terlepas dari apa yang terjadi rasanya kita perlu berpikir lebih jernih dan kita semua berharap kepada masyarakat agar tidak mudah diprofokasi oleh segelintir orang hanya untuk memenuhi ambisi pribadinya, karena kekonyolan-kekonyolan yang kita lakukan untuk membela ambisi orang lain ternyata tidak banyak manfaatnya bagi kita, semoga para elit politik dan calon pemimpin kita semakin dewasa dan siap menerima kekalahan apabila memang telah dinyatakan kalah oleh institusi pemerintah dalam hal ini KPU pada saat Pemilihan kepala daerah dan Pilpres Tahun 2009 yang akan datang.


3 komentar:

  1. Sebenarnya kalo sajah ajang Pilkada itu kita analogikan sebagai pertandingan sepak bola, kalah dan menang itu adalah hal yang biasa... toh masiy ada waktu dilain kesempatan

    namun yang jadi permasalahan (mungkin) mereka tidak siap kalah dan siap menang sajah itu lantaran biaya yang mereka keluarkan dalam ajang itu bukanlah suatu nilai yang sedikit. Barangkali juga mereka sudah terlanjur teken kontrak dengan bbrp pengusaha
    " You danai kampanye gw, kl gw menang, you akan gw kasih proyek ini dan itu"
    Kira2 begitu kali ya Mad, bunyi kesepakatan terselubung mereka..? Makanya mereka tidak siap kalah dalam ajang pilkada

    (Hny Allah yang tau segalanya)

    BalasHapus
  2. Saya belum pernah ikut pilkada & belon tertarik dengan hal2 tentang pilkada

    BalasHapus
  3. ”Wani Ngalah Luhur wekasane”
    setuju sama kalimat ini, tapi ngalah sama kalah itu berbeda jauh lho mas. walau di tampilan mirip, tapi di batin sangat berbeda.

    BalasHapus