19 November, 2008

Gerakan Anti Preman Di Negeri Preman

Beberapa hari terakhir ini pihak Polri lagi gencar-gencarnya operasi para preman yang selama ini di sinyalir mengakibatkan ekonomi biaya tinggi dan menjadi beking tempat-tempat maksiat di Negeri ini, patut kita acungi jempol apa yang kini dilakukan para penegak hukum tersebut untuk menjadikan kehidupan masyarakat lebih damai dari ulah para preman. Tentunya harapan kita semua aksi semacam ini tidak hanya bersifat sesaat untuk menimbulkan efek Jera terhadap para preman dan harus berkelanjutan dan sistematis.

Apa yang dilakukan Kepolisian tentu saja akan mendapat tantangan yang cukup berat karena sudah menjadi rahasia umum kalau para preman kelas jalanan tersebut sesungguhnya memiliki beking yang cukup kuat dan yang menjadi bekingnya adalah dari kalangan TNI dan Polri Sendiri, tentunya yang menjadi pertanyaan dalam benak kita adalah sanggupkah para penegak hukum tersebut menindak preman yang sesungguhnya yang nota bene adalah teman mereka sendiri, untuk itu mari kita tunggu episode selanjutnya.

Dalam pengertian kita semua preman adalah seseorang atau kelompok yang mempunyai kekuatan untuk menekan orang atau golongan tertentu dengan kekuatan phisik maupun psikis, dan ini kalau kita amati yang sedang terjadi di negeri ini sangatlah nyata di sekeliling kita, sehingga yang kita takutkan mampukah aparat penegak hukum ini menjalankan gerakan anti preman di Negeri preman itu sendiri, karena kalau kita amati lebih dalam justru kekuatan para preman berdasi itulah yang sangat berbahaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara kita saat ini, artinya secara organisasi dia lebih solid karena kebanyakan dia orang-orang terpelajar dengan berbagai latar belakang pendidikan dan didukung kekuatan politik , kalau yang di berantas hanyalah preman pasar seperti yang terjadi saat ini maka sesungguhnya ibarat petani aksi yang dilakukan Polri adalah tak lebih dari sekedar memotong rumput sedangkan pangkal dan akarnya masih tetap kuat menghujam ketanah, yang tak lama lagi akan tetap tumbuh subur.

Sebagai masyarakat awam kita semua tentunya sangat setuju dan mendukung apa yang saat ini sedang dilakukan oleh Polisi atas gerakan Anti Preman tersebut, minimal bisa menjadikan masyarakat sedikit lebih aman dari prilaku preman pasar, harapan kita semua gerakan ini dapat terus berlanjut hingga mencapai akar dan akhirnya bermuara kepada preman yang sesungguhnya, karena sudah terlalu banyak tindakan para preman berdasi ini yang jauh lebih merugikan Negara dibandingkan dengan para preman pasar, bagaimana menurut sampean



9 komentar:

  1. Se 7, brantas semua, jangan pandang bulu, baik preman pake tato, kaos oblong, sarung, jaket, jas kantor,jas hujan, piyama, rok, daster, hem, seragam, tidak seragam, berdasi atau tidak pokoke kabeh. Termasuk preman yang suka ngeblog atau tidak ... sikat habis

    BalasHapus
  2. Preman di jalanan dibrantas, tentunya harus dibarengi pembrantasan preman di birokrasi dan dunia usaha, hehehe

    BalasHapus
  3. Kalau gerombolan garong yg berpendidikan rendah di sebut 'preman', untuk yang berpendidikan lebih tinggi (tapi sama garong juga) disebut 'brotherhood'

    Prinsipnya sama saja 'brush - ran out' (sikat habis) dan 'divide flat' (bagi rata).

    salam kenal pak.

    BalasHapus
  4. Saya sangat mendukung gerakan anti preman ini. Krn sungguh, para preman itu sangat mengganggu sekali terutama yang sering mangkal di Terminal2 bus antar kota spt Terminal BUs Pulo Gadung dan Lebak Bulus. Bila saya ingin pulang ke Semarang, mereka ini selalu menarik-narik tas saya yang tentu sajah berisi sejumlah peripheral pc yang sangat saya sayangi.
    K-lo preman berdasi, utk sementara, tidak mengganggu saya..hehehe

    BalasHapus
  5. Jangan kejam2 lah sama preman, mereka juga bisa nangis lho. Dulu pernah liat di TV ada preman nangis spedanya ketinggalan di toko. wekekek....

    BalasHapus
  6. kita mendukung sepenuhnya gebrakan yang dilakukan oleh aparat, pak sholeh. sudah lama masyarakat kita merindukan suasana yang aman dan nyaman. sayangnya, operasi semacam itu seringkali bersifat temporal dan tdk simultan, sehingga seringkali "penyakit" premanisme sering kambuh kalau aparat lengah.

    BalasHapus
  7. wah, nyoba komen, alhamdulillah ternyata sekarang sudah bisa, pak sholeh. hehehe ...

    BalasHapus
  8. Kelihatannya yang mosting dua komentar diatas saya sering mengalami gangguan nggak bisa komen. Komen saya tentang preman, preman kelas teri itu cuma cari makan, beri mereka pekerjaan. Kalau ada pekerjaan mungkin si preman kelas teri ini akan mengundurkan diri jadi preman. Yang harus diberantas tuntas tas tas tas ya preman menengah dan besar, mereka jadi preman karena untuk memupuk kekayaan.

    BalasHapus
  9. preman sih memang macem2, mulai yg btato, urakan sampe yg pake jas...klo preman yg biasa sih mmg meresahkan, tp preman yg "g biasa" justru lebih meresahkan.
    Tp kita hrs ttp appresiate sm kinerja Polri.., yg penting hal ini merupakan langkah yg sangat positif.

    BalasHapus