13 September, 2008

Secercah Harapan Dari Sinetron Religi

Ketika Bulan Ramadhan tiba rame-rame beberapa tayangan sinetron mendadak berbau Agamis, meski sebagian besar masih juga tidak bisa lepas dari nuansa glamour, dan mempertontonkan unsur keduniawian masih begitu kental, sehingga meski di bungkus dengan aroma Religi bagi para pemirsa yang cermat pasti mengatakan tidak ada bedanya dengan sinetron-sinetron lainnya. Hal ini dikarenakan beberapa sinetron tersebut hanya mengejar Rating dan memanfaatkan moment saja sehingga dikerjakan dengan asal-asalan tanpa Ruh religi Islam terbukti beberapa sinetron di bintangi oleh artis maupun Aktor yang berbeda Agama .

Ada satu sinetron yang menarik untuk di cermati yaitu “ Para Pencari Tuhan Jilid II “ atau lebih di kenal dengan PPT yang tayang setiap hari di salah satu Stasiun Televisi Swasta Tanah Air itu merupakan sekuel dari seri pertamanya.Pada sahur tahun lalu, sinetron yang dibintangi Deddy Mizwar dan grup lawak Bajaj itu juga mampu mencuri perhatian pemirsa televisi, terbukti menurut informasi dari Detik Hot sinetron tersebut memperoleh share tertinggi menurut AGB Nielsen mencapai angka 29,5%.

Terlepas dari mendapat rating tinggi atau bukan itu hanyalah efek positif menurut ukuran para pebisnis dalam Jagad Pertelevisian , tapi menurut saya ada yang berbeda dibandingkan dari produksi sinetron lainnya. Di Sinetron PPT ini ceritanya mengalir dan kesannya tidak dibuat-buat, pesan moral yang disampaikan juga cukup jelas dan jauh dari kesan glamour sebagaimana di tampilkan Sinetron-sinetron yang lain, meski tampil dengan balutan sederhana tapi tidak menghilangkan atau mengkaburkan pesan-pesan moral yang ingin di sampaikan .

Rasanya Sinetron model seperti ini hanya dimiliki oleh oleh dua Orang Sineas di Negeri kita ini yaitu Bung Dedy Mizwar dan Bang Rano Karno dengan cerita Si Doel Anak Sekolahan yang mewakili ketenaran sinetron pada Zamannya, Selamat berkarya untuk Kemajuan Sinetron Indonesia kepada mereka berdua meski Bang Rano Karno sekarang lebih Fokus ke Dunianya yang sekarang, karya-karyanya tetap kami rindukan bagi para Sineas yang lain mungkin kedua sinetron tersebut bisa dijadikan Inspirasi meski Rating tetap menjadi tujuan nomor satu tapi pesan moral jangan dilupakan, mohon maaf apabila analisa kami salah.
Ket. gambar Detik.com

12 komentar:

  1. Sebagai pemirsa perlu kiranya untuk selektif menonton acara-acara Tv,(meski itu berlabel agam sekalipun) yg itu semua lebih menjadikan guru pada anak-anak kita. Peran orang tua tidak kalah penting untuk mendampinginya

    BalasHapus
  2. Setuju....
    PPT bisa keluar dari "tradisi" sinetron indonesia, (ada yang ditindas dan menindas)

    BalasHapus
  3. wew bener2 langka yak sinetron yg mengedeoankan realitas kehidupan anak bangsa ,,,,, :(

    ayo maju terus buat senetron2 yg berkualitas ... :)

    BalasHapus
  4. memang hanya PPT yang agak mampu memberikan pencerahan. sineas kita yang sekelas dengan bung deddy miswar memang masih bisa dihitung dg jari, pak. kita berharap para sineas kita memiliki posisi tawar yang lebih tinggi di mata para pemilih modal.

    BalasHapus
  5. iya nih aku ga pernah absen nonton PPT. sinetron religi komedi seperti inilah justru lebih mengena daripada yang belatung dan kuburan hehehe

    BalasHapus
  6. Emank klo kang dedi mizwar yg buat film atau sinetron pasti banyak pesan2 kemanusiaan mas
    Sangat bagus film2 beliau semoga kwalitas beliau nantinya akan banyak generasinya

    BalasHapus
  7. Saya jarang nonton sinetron, bahkan hampir tak pernah. Saya sukanya nonton film barat dari tv7 atau trans.

    Saya tau beberapa sinetron kita bagus, tapi kebanyakan masih gak bagus. Trus kalau berseri, malas ngikutinya. Jadi terikat waktu.

    BalasHapus
  8. Jujur, gara-gara sinetron Bung Deddy Mizwar, saya kepincut lagi ma sinetron Indonesia setelah sekian lama bener-bener BeTe ma sinetron Indonesia yang gitu2 aja.

    BalasHapus
  9. satu-satunya sinetron yang boleh ditonton anak saya. :D

    BalasHapus
  10. Yup saya suka sekali nonton sinetron PPT. ALur ceritanya enak dan syarat dengan muatan agama islam. so...sy lbh suka nonton itu ketimbang acara2 lain yg cuma jual 'tawa' dan tak bermakna....

    BalasHapus
  11. Yang paling menarik, karakter manusia yang ditampilkan gak melulu "hitam-putih" alias jahat-baik..ada karakter "abu2"... selalu ada dua sisi dalam diri setiap manusia.

    Satu lagi...alhamdulillah, gak ada kata-kata makian berhamburan layaknya sinetron Indonesia pada umumnya :D

    Btw,kunjungan perdanaku -- taman-hati-- ke blog ekspresi-hati *wakakak*

    BalasHapus
  12. salam
    saya suka sekali sinetron ini, ya satu2nya sinetron ya saya suka *belibet ga sie*
    natural, pemain watak, membumi, gampang diverna meski ga secara umum mengangkat permasalahan umat tapi okeylah memahami hal-hal yang kecil yang justru terlupakan.

    BalasHapus