23 Juli, 2008

Rasa Malu itu Kini Semakin Tiada

Budaya malu rasanya semakin menghilang di negeri tercinta ini, ketika kita mencoba untuk melihat di sekeliling kita banyak sekali kejadian-kejadian yang dulu rasanya itu tabu bila di lakukan atau di ketahui oleh orang lain , tapi ternyata sekarang banyak dilakukan secara kasat mata bahkan terkadang mereka bangga melakukannya… ironis memang
Yang paling tragis itu dilakukan oleh anak-anak ABG kita, lihat beberapa video atau 3GP yang marak di internet banyak ABG melakukan layaknya hubungan suami istri bahkan dia dengan suka rela merekamnya sendiri… Astaghfirulloh…. Budaya macam apa ini, Maraknya pejabat dan pemimpin kita yang tersandung kasus memakan harta yang bukan haknya ( korupsi), tiada rasa malu kalangan politikus kita saling fitnah, saling caci dan saling menjatuhkan hanya untuk sebuah kekuasaan.
Mengapa hal-hal yang dulu Tabu sekarang banyak dilakukan orang, anehnya mereka menganggap hal itu wajar dilakukan, separah inikah kebudayaan orang lain telah menggerogoti budaya Adiluhung kita, sehina inikah moral bangsa kita yang dulu dikenal santun, saling menghormati dan suka menolong.
Rasanya kita telah sampai pada suatu masa yang amat mengkhawatirkan kelangsungan peradaban kita, atau bahkan mungkin kita telah kembali ke peradaban sebelum datangnya Utusan Tuhan ( Nabi dan Rasul Kita).
Sebenarnya masih ada secercah harapan yang bisa kita banggakan dari banyaknya hal-hal yang menjauhkan kita dari kerusakan bukankah masih ada pemimpin dan pejabat kita yang peduli dengan rakyat, bukankah masih ada sebagian politikus kita yang santun dan punya komitmen terhadap kepentingan orang lain dan ternyata masih banyak generasi kita yang berprestasi di bidangnya…
Sepertinya kita harus mulai berintrospeksi dan memperbaiki situasi ini dari diri kita, keluarga kita dan lingkungan kita tidak ada salahnya kalau kita mencobanya bukan…..
Kalau boleh meminjam istilah AA. Gym “ Mulailah dari hal-hal yang kecil, mulailah dari diri sendiri dan mulailah saat ini juga”….. salam

9 komentar:

  1. Budaya adi luhung itu sekarang mungkin hanya sejarah pak, kenyataan sudah ditinggalkan. Rasa malu justru berbalik arah, kalau tidak korupsi malah malu. Sungguh memalukan.

    BalasHapus
  2. Memang perlu contoh nyata, tanpa banyak kata-kata.
    Dan sebetulnya masih banyak kok yang baik, karena media seharusnya juga membantu, menceritakan kebaikan....tapi bukankah kalau semua baik-baik aja tak ada berita?

    BalasHapus
  3. memperbaiki mulai dari diri sendiri, dari sejak dini dan sekarang juga, n malu adalah sebagian dari pada iman..
    bersykurlah org2 yang masih memiliki rasa malu, sehingga hati masih terselimuti oleh keimanan...

    BalasHapus
  4. Apakah ini tanda2 jaman mo mendekati akhir...?? ndak tahulahh... Katanya sehh... di akhir nanti akan muncul dajal-dajal nyang mengerikan.

    Endonesahh emang semakin aneh Pak.. dan sekarang nyang terjadi di negeri ini emang sangat mengejutkan... britanya juga semakin banyak nyang menyeramkan. Kayakk di pilem-pilem ajahh.... freesex, mutilasi, mafioso, horor...nyang dagelan juwega buanyak.

    Jahh... emang harus diwaspadai...

    BalasHapus
  5. ehmm.. kiamat udah dekat kali ya..

    btw.. mungkin, rasa malu itu masih ada.. dan banyaaaak.. sayangnya, lebih banyak yang terekspos yang tidak baiknya.. :(

    BalasHapus
  6. saya juga masi ga abis pikir... seandainyapun saya melakukan dosa tercela itu, saya ndak akan pernah mau mengabadikannya lewat video. bahkan sekalipun saya sudah bersuami, saya ndak mau ah... tapi ini juga salah masyarakat yang semakin konsumtif, jadinya ya begitu itu, jadi banyak hal yang ga masuk akal dibuat masuk akal...

    BalasHapus
  7. Mulailah dari hal-hal yang kecil, mulailah dari diri sendiri dan mulailah saat ini juga. Siap mulai!!

    BalasHapus
  8. tergerusanya nilai2 keluhuran budi yang melanda generasi muda kita itu sungguh rumit dan kompleks penyebabnya, pak. bukan semata2 budaya global yang demikian deras merasuk ke dalam sendi2 kehidupan masyarakat kita, melainkan juga merebaknya sikap apatis dan biarinisme, hehehe .... masyarakat yang diharapkan menjadi kekuatan kontrol pun menjadi tak berdaya dan membiarkan berbagai perilaku anomali sosial itu terus berlangsung. semntara di tingkat elite, kita juga mengalami krisis keteladanan. idealnya, memang perlu dimulai dari diri sendiri, pak sholeh. itu cara yang terbaik.

    BalasHapus
  9. Semoga anak cucu kita dijauhkan dari perbuatan seperti itu...

    BalasHapus