Indonesia adalah negara kaya itu yang banyak di katakan Orang tentang Negeri kita saat ini, akan tetapi yang terus menjadi pertanyaan dalam benak kita adalah “sampai kapan Rakyat Indonesia bisa menikmati kekayaan sumber daya alam tersebut sehingga menjadikan masyarakat sejahtera”.
Merenungkan apa yang terjadi di Negara kita saat ini tentang masih banyaknya tingkat kesejahteraan masyarakat yang jauh dari harapan, dengan memahami kemiskinan. Kemiskinan bukanlah hanya sekadar angka, dalam ilmu statistik yang hanya bertujuan untuk memudahkan proses kebijakan, tetapi yang terpenting jangan sampai menghilangkan kepekaan kita akan realitas kehidupan sehari-hari yang serba kekurangan, penderitaan yang diakibatkan oleh kemiskinan saat ini terbentang jelas. Desakan serta himpitan kemiskinan membuahkan ragam wujud penderitaan yang begitu menyakitkan.
Kita tidak akan pernah membayangkan bahwa kemiskinan adalah penantian panjang yang sia-sia untuk hanya sekadar memperoleh pekerjaan dan pendapatan untuk menghidupi diri dan keluarga secara layak, tidak ada Air bersih dan makan seadanya, sakit tidak dirawat dan tua telantar di jalanan.
Semua orang tahu bahwa Kemiskinan adalah himpitan hidup yang melahirkan banyak anak putus sekolah, gizi buruk, nasi aking, perdagangan manusia, dan penderitaan sebagai tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Bermula dari seorang yang putus sekolah, menganggur, kemudian terjerat dalam narkoba dan terseret menjadi pengedar, di kejadian lain Ada anak lahir tanpa akta kelahiran, dengan keadaan miskin banyak perempuan muda diperdagangkan di panti pijat, sehingga sebagian terjangkit AIDS, terjerat narkoba dan kemudian melahirkan bayi AIDS.
Apakah kita semua hanya akan terkejut jika kemudian muncul kasus-kasus busung lapar di pedesaan, bunuh diri, dan fenomena ibu atau bapak membunuh anaknya karena kemiskinan? Inilah gambaran kehidupan atau rentetan penderitaan yang membuahkan tragedi yang menghebohkan media massa di tanah Air kita. Sayangnya itu hanyalah konsumsi media massa dan ironisnya kita hanya terhenyak sesaat kemudian lupa, Sementara orang miskin harus bertahan dengan jeritan kemiskinan itu sepanjang hidup dan anak keturunannya.
Untuk itu marilah kita berusaha sekuat Tenaga untuk memulai dari diri kita sendiri , keluarga dan lingkungan kecil disekitar kita, melepaskan diri dari Jerat dan kungkungan monster kejam yang bernama Kemiskinan, demikian juga kepada yang terhormat para hartawan ingatlah bahwa sebagian dari Rizki yang engkau miliki ada hak orang lain yang harus kau ulurkan lewat tanganmu.
Gambar : Wikimedia
kemiskinan bisa terangkat bila yang kaya mau mengangkatnya
BalasHapusandai aja yang kaya mau membantu yang miskin
BalasHapusturut prihatin melihat wajah Indonesia sesungguhnya :(
BalasHapussetuju mas.. kemiskinan harus di berabntas
BalasHapussalah satu caranya adalah masi susun kekuatan rewvolusi.. merdekaaaaaaaa
Jangan berharap Tuhan akan merubah nasib suatu kaum, kalau mereka sendiri tidak mau merubah nasibnya sendiri.
BalasHapusMari kita mulai dari keluarga kita sendiri utk melepaskan diri dari belenggu "monster" yang bernama KEMISKINAN
Smg Tuhan khan selalu membimbing langkah kita.
Yang menjadi malapetaka bukan kemiskinan itu, tetapi malapetakanya adalah ketika orang kaya tidak mau membantu, dan pemerintah (negara) yang tidak peduli.
BalasHapusUUD 45 mengamanatkan, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Allah tidak akan merubah nasib sesuatu kaum kecuali mereka (berusahan) merubahnya senidir; ini hendaknya jadi pegangan kita semua. Amin.
BalasHapussuper,
BalasHapuskarena hari ini tidak sama seperti hari kemarin
hari ini tidak sama lagi
Kemiskinan itu bisa mejadi malapetaka ketika yang kaya tidak pernah memikirkannya, plus pejabat yang kerjaanya mengumpulkan harta, tahta dan wanita (benar gak yah)
BalasHapusYuk..kita sama-sama berjuang untuk memerangi kemiskinan!!!
BalasHapusKemiskinan itu bukan lah sebuah kutukan
BalasHapuskemiskinan itu pula bukan sebuah malapetaka
maap klo saya agak risih dengan judul diatas mas. semua orang enggak mau miskin tapi keadaan yang membuat simiskin itu miskin
sebagai ummat muslim tentunya mengetahui sedikitnya sejarah para Nabi, banyak sekali Hikmah yg hrs kita petik dari perjalanan para Nabi yg miskin tapi tetap Dia Beriman, yg jelas Kemiskinan itu Kembangnya Dunia, bukannya utk dijakan sebuah Delima, tapi kita hrs berbuat utk kita dan saudara kita disrtai dgn Iman & Taqwa
BalasHapus